MATERI PESANTREN RAMADHAN
SMA 1 PANGGANG 2011
ASPEK : AL-QUR’AN
- Pengertian Al-Qur'an
Dari segi bahasa, al-qur’an adalah “dibaca” atau “bacaan.”
Dari segi istilah, al-qur’an adalah firman Allah SWT yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur melalui malaikat Jibril, berbahasa arab, berisi tentang petunjuk dan pedoman hidup manusia, dan jika membacanya mendapatkan pahala.
Dari pengertian di atas dapat kita ambil ciri-ciri Al-Qur'an sebagai berikut:
- Merupakan firman Allah SWT
- Diberikan kepada nabi Muhammad SAW
- Turunnya secara berangsur-asngsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari
- Disampaikan kepada nabi muhammad melalui malaikat Jibril
- Berbahasa arab
- Berisi petunjuk dan pedoman hidup manusia
- Membaca Al-Qur'an mendapat pahala
- Fungsi
Al-Qur'an setidaknya mempunyai 2 fungsi :
- Sebagai sumber hukum
- Sebagai pedoman hidup manusia
- Isi kandungan Al-Qur'an
Kandungan isi Al-Qur'an dapat dilihat dari segi kualitas dan kuantitas.
- Dari segi kuantitas
Terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6666 ayat, 77.934 kosa kata, 333.671 huruf
- Dari segi kualitas ada 3 pembagian :
- Hukum yang berkaitan dengan masalah aqidah, keyakinan.
Hukum ini mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT.
- Hukum yang berkaitan dengan ibadah. Ada 2:
- Ibadah mahdhoh (ibadah khusus), merupakan hubungan manusia dengan allah
- Ibadah ghoiru mahdhoh / hukum muamalat. Hukum yang mengatur manusia dengan sesama manusia. Contohnya hukum tentang pidana, warisan, pernikahan, jual beli, penyembelihan hewan dll.
- Hukum yang berkaitan dengan perilaku / akhlak. Yakni tuntutan agar setiap muslim memiliki sifat – sifat mulia sekaligus menjauhi perilaku – perilaku tercela.
- Keutamaan belajar Al-Qur'an
خَيْرُ كُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ (رواه البخارى)
“sebaik-baik kamu adalah orang yang mau belajar Al-Qur'an dan mau mengajarkannya.”
Ayat Al-Qur'an yang pertama kali turun adalah QS al-‘alaq ayat 1-5, dengan inti perintah membaca pada umat manusia. Untuk bisa membaca maka harus dilakukan proses belajar. Dalam hal ini, bacaan yang diutamakan adalah Al-Qur'an. Inilah yang pertama kali harus dibaca.
Abdullah bin mas’ud mengibaratkan Al-Qur'an sebagai jamuan tuhan, maka ia harus di datangi, dilahap dan dinikmati kelezatannya. Begitulah Al-Qur'an, harus dipelajari, dikaji dan selanjutnya diamalkan.
Meski sekedar belajar aksara Al-Qur'an saja, Allah swt. telah memberikan apresiasi, sebagaimana hadits berikut :
“orang yang mahir dalam membaca Al-Qur'an akan berkumpul beserta para malaikat yang mulia-mulia dan baik, sedang orang yang membacanya secara gagap dan susah, maka baginya diberikan 2 pahala” (HR Bukhari dan Muslim)
- Keutamaan mengajarkan Al-Qur'an
خَيْرُ كُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ (رواه البخارى)
“sebaik-baik kamu adalah orang yang mau belajar Al-Qur'an dan mau mengajarkannya.”
Rasulullah saw. bersabda :
“siapa diantara kamu suka pergi ke lembah Batkhan atau Aqiq dan membawa pulang dua unta berpunggung besar tanpa harus berdosa dan memutuskan hubungan kekerabatan? Para sahabat menjawab : kami semua suka ya Rasul, maka Rasulullah bersabda : “ mengapa tiada yang pergi ke masjid untuk mengajarkan atau membaca dua ayat Allah, yang itu jauh lebih baik dari pada dua unta. Tiga ayat lebih baik dari tiga unta, empat ayat lebih baik dari empat unta, dan seterusnya (HR Muslim)
Sahabat Abu Dzar al-ghifari mengisahkan Rasulullah saw. Bersadba kepada dirinya, “Wahai Abu Dzar, bila pagi-pagi kamu mengajarkan satu ayat Al-Qur'an maka itu lebih baik bagimu daripada kamu shalat seratus rakaat.” (HR Ibnu Majah)
Begitu besar perhatian Allah pada orang yang mau mengajarkan Al-Qur'an sampai-sampai Rasulullah membuat aturan bahwa tawanan perang bila ingin merdeka dipersyaratkan untuk mengajarkan baca-tulis kepada 10 sahabat sampai mahir.
Yang tidak boleh disepelekan dari mengajarkan Al-Qur'an, meskipun ringan dan kadang dipandang remeh dan hal kecil, namun ini merupakan suatu amal jariyah yang tidak akan terputus pahalanya walaupun pengajar Al-Qur'an tersebut sudah meninggal.
- Keutamaan Membaca Al-Qur'an (Tadarus)
Diceritakan bahwa imam Ahmad bin Hambal bermimpi. Dalam mimpinya, dia melihat Allah swt. katanya bertanya, “Ya Allah, ibadah apakah yang lebih mendekatkan diri kepadaMu yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang dekat kepadaMu?” Allah menjawab, “dengan membaca Kalamku (Al-Qur'an), wahai Ahmad. “Ya Allah, dengan memahami atau tanpa memahaminya? Jawab Allah, “Paham ataupun tidak paham”
Rasulullah juga menegaskan :
اَفْضَلُ عِبَادَةِ اُمَّـتِى قِرَاءَةَ اْلقُرْآن
“seutama-utama ibadah umatku adalah membaca Al-Qur'an”(HR Baihaqi)
Adapun keuntungan-keuntungan yang akan didapatkan dari kegiatan membaca Al-Qur'an adalah:
- Nilai pahala
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur'an, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi 10 kali sepadannya. Aku tidak mengatakan ali lam mim itu satu huruf, melainkan alif satu huruf, laam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. Al-Hakim)
Abu Huroiroh menceritakan hadits Rasulullah saw., “adakah kalian suka pulang ke rumah masing-masing membawa tiga ekor unta besar dan gemuk?” tanya beliau kepada penghuni serambi masjid Nabawi. “Kami semua suka” jawab mereka. Beliau melanjutkan, “Tiga ayat yang dibaca salah seorang dari kamu di dalam shalatnya jauh lebih baik daripada 3 ekor unta yang besar dan gemuk.” (HR. Muslim)
- Obat / terapi jiwa yang gundah
dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman …..(QS. Al-Isro’ : 82)
Dalam cerita, ada seorang yang hatinya sedang gundah dating pada ibnu mas’ud meminta nasihat. Maka oleh ibnu mas’ud dinasehati agar dia pergi ketempat orang yang membaca Al-Qur'an atau medengarkan baik-baik orang yang membacanya. Setelah diamalkan dirumahnya maka pikirannya menjadi jernih dan hatinya tenang.
- Memberi syafa’at
Dalam hadits dinyatakan: “bacalah Al-Qur'an karena sesungguhnya ia pada hari kiamat akan hadir memberikan pertolongan kepada orang-orang yang membacanya.” (HR Muslim)
Pada hadits lain diceritakan, “Puasa dan Al-Qur'an memberikan syafaat kepada hamba di hari kiamat. Puasa berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya dari makan minum dan syahwat, maka berilah aku restu memberikan syafaat kepadanya.” Al-Qur'an berkata,”Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka berilah aku restu memberikan syafaat kepadanya.” Lalu keduanya diberikan restu memberkan syafaat.” (HR Ahmad dan Thabrani)
- Menjadi Nur di dunia sekaligus menjadi simpanan di akhirat.
“Bacalah selalu Al-Qur'an. Sesungguhnya ia menjadi cahaya bagimu di dunia dan menjadi simpanan bagimu di langit.” (HR Ibnu Hibban)
- Malaikat turun untuk memberikan rahmat dan ketenangan
Pada masa Rasulullah saw. Banyak dijumpai fakta turunnya malaikat itu di dekat para pembaca Al-Qur'an seperti dialami oleh sahabat rasul Usaid bin Hudair.
Keutamaan dan kemuliaan rumah yang bergema dengan suara Al-Qur'an didalamnya, diterangkan dalam hadits riwayat Al-Baihaqi dari Aisyah r.a., rumah itu disaksikan oleh para malaikat di langit, mereka melihat rumah-rumah itu bersinar terang, laksana kala penduduk bumi melihat bintang-bintang gemerlapan di langit.
- Adab dalam membaca Al-Qur'an
- Jika hendak membaca atau mengambil Al-Qur-aan hendaklah berwudhu’ terlebih dahulu, karena yang akan kita pegang itu adalah Kalamullah. "Kitab suci". Yang berisikan Firman Allah’Azza Wajalla Yang Maha Suci.
لاَ يَـــمَـــسُّـــه اِ لاَّ الْـــمُـــطَـــهَّــرُ وْ نَ ………
"Tidak boleh menyentuh Al-Qur-aan, melainkan mereka-mereka yang Suci-suci". (Q.S.Al-Waqi’ah : 79)
- Cara mengambil Al-Qur-aan harus dengan kedua tangan secara sopan.
- Membawanya dengan tangan kanan serta ditempelkan kedada.
- Letakkanlah Al-Qur-aan di Rehal/Bantal yang lebih tinggi dari tempat kaki berpijak/lantai. Jangan sekali-kali meletakkannya dilantai bekas tapak kaki.
- Duduk menghadap Qiblat jika suasana memungkinkan. Seperti duduk iftirasy. Seperti duduk Tawaruk.
- Membuka mushaf dengan tangan kanan. Jangan dengan tangan kiri. Dan jangan dengan Jari yang dijilat dengan ludah, walaupun bermaksud memudahkan untuk membuka Kitab.
- Tutuplah kepala dengan memakai Peci atau Kupiah bagi laki-laki. Dan bagi Wanita wajib berkerudung.
- Bersugi atau bersiwak / Gosok Gigi.
- Membaca do’a, bermohon kepada Allah, semoga terang hati dan faham.
- Berniat membaca Al-Qur-aan dengan penuh keikhlasan.
نَـوَ يـْتُ قِـرَ أَ ةِ الْـقُـرْآنِ تَــقَـرُّ بـًا لــِوَ جْـهِ الـلّـــهِ الْــكَــرِ يْــمِ
"Sengaja saya membaca Al-Qur-aan demi mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Agung".
- Dimulai dengan membaca Al-Fatihah lebih dahulu.
- Membaca Al-Qur-aan dengan anggota badan yang tenang dan khusu’ kepada mushaf. Hati yang hadir. Tafakkur dan berkonsentrasi atas makna. Dan merasa gembira, apabila yang dibaca mengandung Hidayah dan petunjuk. Serta merasa takut jika mengandung makna ancaman dan ganjaran Neraka Jahannam.
- Diwaktu membaca Al-Qur-aan. Jangan menumpangkan Tangan diatas Al-Qur-aan atau meletakkan pulpen atau Kaca mata diatas Al-Qur-aan.
- Mengakhiri bacaan Al-Qur-aan dengan lafaz :
صَــدَ قَ الـلّـــــــــهُ الْــعَــظِــيْـــمُ
- Menutup Al-Qur-aan dengan kedua tangan secara sopan dan mengembalikannya ketempat yang terhormat ditempat yang khusus bersih dan bersahaja.
Sumber :
- Diktat PAI kelas X tahun 2010 oleh Nashrun
- Mendidik Anak membaca,menulis dan mencintai Al-Qur'an karya Ahmad Syarifuddin